Responsive Ad

Peringatan Hari Pahlawan Diwarnai Unjuk Rasa


Puluhan mahasiswa FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (10/11/2011) sore, memanfaatkan momentun Hari Pahlawan dengan mengumpulkan sumbangan untuk  para veteran.

SAMARINDA, KOMPAS.com — Unjuk rasa mahasiswa mewarnai peringatan Hari Pahlawan di kantor Gubernur Kalimantan Timur, Kota Samarinda, Kamis (10/11/2011). Mahasiswa menuntut pemerintah tidak hanya menjadikan Hari Pahlawan sebagai momen seremonial.
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Menggugat berjalan kaki dari Taman Makam Pahlawan Kesuma Bangsa menuju kantor Gubernur Kaltim. Saat berunjuk rasa, mereka juga membakar kotak kayu yang menyerupai keranda mayat sebagai simbol keprihatinan.
"Memperingati hari pahlawan tidak cukup hanya seremonial saja. Kami ingin membangun gerakan rakyat untuk melawan imperialisme," kata koordinator aksi, Latifa W Retyaningtyas.
Pengunjuk rasa menilai, kondisi bangsa saat ini tidak ada bedanya dengan sebelum masa kemerdekaan 1945 karena masih dalam cengkeraman penjajahan negara lain. "Bedanya wilayah kita dulu benar-benar dijajah, sekarang kita dijajah secara ekonomi," ucap Latifa.
Menurut Latifa, rakyat saat ini masih tetap miskin karena sumber daya alam yang ada dikeruk dan dikelola oleh pihak asing, seperti tambang emas PT Freeport Indonesia di Papua dan tambang batubara di Kalimantan.

Post a Comment

0 Comments